Rabu, 15 April 2009

Hilangnya Lahan Tempat Tinggal Pengungsi Lapindo Beli Lahan Pabrik Gula


K
orban lumpur lapindo yang tingggal di Pasar Porong Baru menebangi tanaman tebu yang mereka beli di Desa Kedung Solo, kecamatan Krembung, Sidoarjo, minggu (29/03). Lahan tebu seluas 10 hektar yang dibeli dari Pabrik Gula Krembong tersebut akan digunakan sebagai permukiman bagi korban lumpur yang mengungsi sejak November 2006.

Para pengungsi yang terdiri dari laki - laki dan perempuan sejak minggu, 08.00 menebangi tanaman tebu berusia 8 bulan itu menggunakan celurit dan parang. Aksi tersebut mendapat perhatian warga kedungsolo disekitar area tanaman tebu tersebut.

Menurut Pitanto kordinator aksi warga, penebangan tebu terpaksa dilakukan karena belum ada pihak yang mau membeli tanaman yang siap panen tersebut. Karena korban lumpur harus pindah dari Pasar Porong Baru karena masa tinggal sementara mereka hampir habis yaitu pada April 2009. Sehingga korban pun harus pindah dari Pasar ke tempat yang baru.

Disisi lain, menurut para pengungsi, pengungsi di Pasar Porong Baru, diharuskan keluar dari pasar dengan batas akhir April 2009 sebagaimana permintaan Bupati Sioardjo, Win Hendrarso. sampai saat masih terdapat sekitar 2000 pengungsi yang mendiami Pasar Porong Baru.
"Lahan tanaman tebu yang kami tebang berukuran 25 meter di kali 200 meter. lahan itu akan kami gunakan sebagai barak sementara. bila hingga pertengahan akhir 2009 belum ada pihak yang membeli tanaman tebu, kami terpaksa akan menebang semua tanaman yang ada," jelas Pitanto.

DIJUAL PG KREMBOONG

Menyangkut lahan tebu yang ditebangi warga korban lumpur, kamis (19/03) lalu telah terjadi kesepakatan antara pengungsi di Pasar Porong Baru dan pihak Pabrik Gula (PG) Kremboong sebagai pemilik lahan. Lahan seluas 10 hektar milik PG Kremboong di desa Kedungsolo, Kecamatan Krembung, dibeli pengungsi yang berjumlah 2000-an jiwa untuk lahan permukiman bagi pengungsi yang sudah menempati Pasar Porong Baru sejak November 2006. Harga tanah yang dibeli pengungsi berkisar 75.000 rupiah hingga 115.000 rupiah per meter persegi.

Ketua himpunan pedagang pasar porong, Abdul Ahmad Fana mengaku gembira dengan rencana kepindahan pengungsi di pasar porong baru itu.
Ia mengatakan bahwa selama ini pemilik kios di Pasar porong baru belum dapat menempati kios mereka sejak dihuni pengungsi korban lumpur pada November 2006. Baru terdapat sekitar 150 pedagang sayur yang pindah ke Pasar Porong Baru pada Januari 2009.
"Kami memang sangat berharap pengungsi dapat segera pindah bila telah menemukan lahan baru untuk tempat tinggal. Selama ini para pedagang mengalah dan berjualan di pasar - pasar lain di Sidoardjo," kata Fanan.

Sidoardjo adalah lahan yang merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan bagi manusia untuk tempat tinggal malahan tertutup limbah yang sangat banyak sehingga mengakibatkan penduduk harus mengungsi karena rumah mereka habis tenggelam oleh limbah. Akibatnya manusia yang tinggal disana harus mengungsi. Dan ini semua merupakan akibat kesalahan manusia sendiri yang egois dan tidak memikirkan lingkungan dan hanya memikirkan diri sendiri yang mendahulukan materi semata.

Karena itu, mari kita jaga lingkungan kita bersama - sama. Pikirkan setiap langkah yang akan kita ambil yang menyangkut pemberdayaan sumber daya alam salah satunya adalah tanah. Karena bisa saja lambat laun kita tidak punya cukup tanah untuk ditempati karena daratan yang merupakan tanah sebagai unsurnya selalu terkikis akibat erosi yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Dan yang ada merupakan banjir, longsor yang semakin mengikis daratan. Inikah contoh bencana alam? atau malah bencana sosial, akibat manusia yang tidak peduli alamnya dan hanya memikirkan materi?


DAFTAR PUSTAKA
Kompas, Senin 30 maret 2009